Faktor Pengaruh Tingkat Penyusutan Mobil, Bagaimana Impact-nya pada Premi?

Asuransi Jaga Stabilitas Harga Mobil

Asuransi Mobil Online Terbaik

TINGKAT penyusutan mobil atau depresiasi sejatinya bisa dikendalikan secara optimal. Ditekannya tingkat depresiasi harga mobil secara signifikan tersebut tidak lepas dari implementasi proteksi melalui produk-produk brand terpercaya insureka!. Proteksinya mampu menjamin performa dan value unit kendaraan tetap prima. Harga asuransi mobil yang ditawarkan juga selalu kompetitif. Jika registrasi dilakukan saat ini maka efisiensi pembiayaan maksimal hingga 45% setahun bisa dinikmati secara langsung.

Secara umum, proses perhitungan penyusutan premi asuransi kendaraan sangatlah mudah. Sebab, ada beragam aspek yang melatarbelakangi. Status penyusutan mobil juga menjadi sebuah ciri alamiah. Secara umum, depresiasi mobil merupakan bentuk penyusutan nilai yang memunculkan adanya koreksi penurunan nilai terhadap harga jualnya. Penyusutan juga sebagai bentuk penyesuaian atas siklus ekonomi karena kehadiran mobil baru selalu melimpah setiap tahunnya.

Pengertian Depresiasi Mobil

Penyusutan mobil atau depresiasi bisa dihitung secara mandiri. Meski demikian, depresiasi mobil bisa diketahui dan dihitung secara mandiri. Untuk perhitungan penyusutan mobil baru akan terjadi pada rentang 15% hingga 20%. Beberapa riset bahkan menyebutkan, penyusutan mobil baru bisa maksimal hingga berada pada level 23,5% pada tahun pertama pasca pembelian. Terlepas dari premi asuransi mobil, mobil bekas memberikan level penyusutan harga 10% sampai 15%.

Penyusutan harga mobil akan ditekan secara signifikan pada tahun keduanya dan berpengaruh pada premi asuransi mobil. Pada tahun berikutnya, level penyusutan harga mobil sudah berada pada rentang 8% sampai 10%. Sebagai informasi, semakin tua usia unit kendaraan, maka depresiasi harga yang muncul menjadi lebih kecil. Adapun simulasi riilnya adalah sebagai berikut dengan acuan harga unit Rp200 Juta dengan tahun aktivasi 2017, yaitu:

  1. Perhitungan penyusutan harga mobil untuk tahun pertama adalah Rp200 Juta x 20% dengan hasil Rp40 juta. Artinya, nilai jual mobil tersebut adalah Rp200 Juta – Rp40 Juta = Rp160 Juta.
  2. Beban penyusutan harga mobil di tahun kedua adalah Rp160 Juta x 10%. Untuk nilai jual mobil pada tahun kedua tersebut adalah Rp144 Juta.

Brand Terpercaya insureka!

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Depresiasi Mobil

Tingkat penyusutan mobil memang berlaku menyeluruh untuk tiap komponennya. Ada banyak faktor yang mempengaruhi depresiasi harga mobil. Pengaruh utama depresiasi harga diberikan oleh faktor usia mobil. Mengacu usianya, depresiasi harga bisa berkisar antara 15% hingga 20%. Besar depresiasi harga akan maksimal pada tahun pertama pembeliannya. Adapun faktor lain yang mempengaruhi penyusutan mobil adalah:

1. Merek Unit Mobil.

Merek mobil memang memberi pengaruh besar terhadap munculnya penyusutan harga. Terlepas asuransi mobil, depresiasi harga tinggi kerap terjadi pada mobi-mobil mewah. Hal ini tidak lepas dari tingginya biaya perawatan unitnya.

2. Kondisi Terakhir Mobil.

Kondisi mobil memberikan pengaruh terhadap besar atau kecilnya penyusutan harga hingga premi asuransi auto. Kondisi mobil yang bagus tentunya akan membuat nilai depresiasi harga mengecil. Sebagai treatment, sebelum menjual unit maka idealnya dilakukan repaint atau memoles body mobil.

3. Warna Mobil yang Ditawarkan.

Warna menjadi salah satu indikator besar atau kecilnya tingkat penyusutan mobil yang akan terjadi. Mobil dengan warna hitam, putih, silver, atau grey pun diklaim memiliki potensi depresiasi harga yang rendah. Peminat warna-warna tersebut sangatlah banyak.

4. Daya Serap Pasar Akan Mobil Bekas.

Depresiasi harga juga ditentukan menurut kemampuan daya serap pasar terhadap mobil bekas. Berbeda dari asuransi mobil, pola ini mengikuti hukum ekonomi. Artinya jika permintaan tinggi dan stok terbatas, maka depresiasi harga akan berkurang.

5. Jarak Unit Mobil.

Jarak tempuh ikut berpengaruh terhadap nilai jual dan penyusutan harga mobil. Pasar biasanya enggan memilih mobil dengan jarak tempuh penggunaan tinggi. Tingginya catatan jarak tempuh menjadi indikator beban mobil dan berpengaruh terdapat beragam komponen yang ada di dalamnya.

CERTIFICATE - INSUREKA 2

Pengaruh Tingkat Penyusutan Mobil terhadap Premi Asuransi Mobil

Tingkat penyusutan mobil memberikan pengaruh terhadap premi asuransinya. Adapun besar penyusutan premi yang berlaku adalah 10% hingga 15% dari nilai pertanggungan sebelumnya. Artinya, nilai premi yang diterapkan akan terus mengalami penurunan pada tahun berikutnya. Kondisi ini semakin diuntungkan karena insureka! selalu menggunakan batas bawah untuk Persentase Premi. Adapun gambaran implementasi premi untuk asuransi mobil adalah:

  1. Kategori I Harga Mobil di Bawah Rp125 Juta: Wilayah I adalah 3,82%, Wilayah II sebesar 3,26%.
  2. Kategori II Harga Mobil Rp125 Juta s.d Rp200 Juta : Wilayah I adalah 2,67%, Wilayah II sebesar 2,47%.
  3. Kategori III Harga Mobil Rp200 Juta s.d Rp400 Juta : Wilayah I adalah 2,18%, Wilayah II sebesar 2,08%.
  4. Kategori IV Harga Mobil Rp400 Juta s.d Rp800 Juta : Wilayah I adalah 1,20%, Wilayah II sebesar 1,20%.

Tips Meminimalkan Biaya Penyusutan dan Asuransi

Demi memastikan status premi asuransi mobil tetap aman, beban penyusutan harga bisa disikapi secara optimal. Untuk itu, ada beberapa tips yang bisa dijalankan agar penyusutan harga mobil menjadi kecil. Beberapa hal yang bisa dijalankannya dalam menjaga performa mesin tetap prima. Hal ini bisa dijalankan dengan perawatan secara rutin. Treatment lain yang bisa diterapkannya, yaitu:

  1. Perawatan komponen unit secara rutin untuk mengurangi beban penyusutan. Menekan tingkat kerusakan semaksimal mungkin baik pada body maupun blok mesinnya.
  2. Dokumen unit mobil harus lengkap dan dalam status aktif. Jika kondisi sebaliknya yang ditawarkan, maka harga penyusutan harga melambung dan artinya banderol jual mobil sangat murah.
  3. Mobil idealnya dijual secara mandiri melalui marketplace guna menekan potensi penyusutan harga yang signifikan.

Kemudahaan insureka!

FAQ

Apakah jarak tempuh mempengaruhi tingkat penyusutan mobil?

Jarak tempuh berpengaruh terhadap level penyusutan harga unit mobil bersangkutan. Sebab, daya tempuh atau jelajah tinggi mengisyaratkan beban mobilitas yang dimiliki unit mobil. Hal ini menjadi indikasi adanya penurunan kondisi atau fungsi komponen-komponen kendaraan yang ada di dalamnya.

Bagaimana kondisi kendaraan mempengaruhi tingkat penyusutan mobil?

Kondisi terakhir mobil berpengaruh terhadap level penyusutan harganya. Dengan kondisi mobil yang bagus atau original akan memberikan level depresiasi harga yang rendah. Untuk menekan potensi depresiasi harga, maka mobil idealnya dipoles sebelum dijual.

Apakah tren pasar dan faktor permintaan dalam depresiasi mobil?

Pasar akan berpengaruh terhadap depresiasi harga. Terlepas dari premi asuransi mobil, depresiasi harga akan mengecil dengan sendirinya jika daya serap pasar besar dan ketersediaan unit mobilnya terbatas.

Bisakah modifikasi memengaruhi tingkat penyusutan mobil dan premi asuransi?

Modifikasi mobil berpengaruh terhadap penyusutan harga jual mobil. Sebab, pasar lebih menyukai kondisi mobil second yang original atau seperti kondisi asli saat keluar dari pabrik. Meski demikian, depresiasi harga bisa dieliminir jika pemilik menjual unit modifikasi melalui komunitasnya.

Kesimpulan

Tingkat penyusutan mobil menjadi hal alamiah. Besar kecilnya nilai depresiasi dipengaruhi oleh banyak aspek. Meski demikian, faktor penyusutan harga mobil bisa dikendalikan dengan menghadirkan kondisi unit mobil tetap prima. Menghadirkan format terbaik, stabilisasi harga mobil bisa dijalankan melalui implementasi produk asuransi mobil perlindungan dari brand terpercaya insureka!.

Tingkat penyusutan mobil dijamin tidak besar jika mobil selalu prima dengan kolaborasi produk insureka!. Saat ini ada beragam produk perlindungan yang bisa diterapkan. Harga asuransi mobil yang ditawarkannya juga murah. insureka! memberikan diskon 25% dan cashback 20% jika registrasi dilakukan saat ini. Artinya, ada efisiensi skema pembiayaan hingga 45% dalam setahun.(*)